Kemasan makanan alami adalah kemasan makanan yang terbuat dari bahan dari alam, biasanya kemasan makanan ini tidak mengandung bahan kimia dan sangat mudah untuk di daur ulang. Sebelum kita mengenal kemasan makanan modern, packaging makanan alami inilah yang bisa dijadikan pembungkus makanan. Kemasan makanan alami ini termasuk kemasan makanan murah dan sangat mudah didapatkan. Contoh beberapa packaging makanan yang akan kita bahas pada artikel ini, adalah :
- Daun Pisang
Daun pisang dapat digunakan untuk kemasan makanan. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Keuntungan memakai daun pisang untuk kemasan makanan ini yaitu :
- Banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin
-
Rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Caranya ialah dengan menempatkan produk di bagian dalam daun, kemudian dilipat dengan menarik keempat bagian ujung daun ke atas, lalu dikunci dengan semat yang terbuat dari bambu. Untuk menjaga kebocoran bagian tengah kemasan, biasanya dilapisi lagi dengan daun pisang.
- Daun Aren
Daun aren sebagai kemasan makanan biasanya hanya dipakai untuk hasil pertanian atau hasil olahan yang berbentuk padatan dan ukurannya relatif besar sebagai contoh, pengemasan pada buah durian atau gula merah dari aren.
Keuntungan kemasan makanan ini yaitu ukurannya yang relatif besar. Kekurangannya yaitu keadaannya yang mudah pecah, sobek, patah atau belah, oleh sebab itu daun aren yang digunakan untuk mengemas biasanya daun yang masih hijau, dan belum tua, sehingga mudah untuk dilipat.
Untuk jenis hasil olahan, penggunaan daun aren sebagai pengemas, harus mampu menutupi keseluruhan bagian produk, oleh karena itu daun yang digunakannya harus disusun secara berlapis sehingga produk yang dikemasnya dapat terlindungi dari air maupun panas.
Penggunaan daun sebagai bahan kemasan makanan alami sudah lazim dipakai di seluruh masyarakat Indonesia, selain murah dan praktis cara pemakaiannya, daun ini juga masih mudah didapat, akan tetapi packaging makanan ini bukan merupakan kemasan makanan yang bersifat representatif, sehingga pada saat penanganannya harus ekstra hati-hati. Karena sifatnya yang opak, kemasan makanan ini dapat melindungi penguraian produk yang dikemasnya dari pengaruh cahaya. Akan tetapi kelemahannya mudah robek atau pecah, dan tidak dapat mempertahankan mutu produk dalam jangka waktu yang lama.
- Bambu dan Rotan
Kemasan makanan dari bambu dan rotan merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk anyaman. Perhatikan pula apakah kemasan makanan tersebut primer atau sekunder, adakah cat atau vernis yang digunakan untuk lebih menarik.
Pemakaian keranjang dari anyaman bambu untuk pengemasan, biasanya digunakan untuk buah-buahan dengan permukaan yang halus, dengan bobot yang terbatas, atau untuk hasil olahan dengan dilapisi daun, kertas dan plastik yang bertujuan agar produk yang dikemas tidak keluar dari jalinan anyaman, dan tidak terkontaminasi oleh kotoran dan air dari luar.
Kelebihan dari kemasan makanan yang terbuat dari anyaman bambu, adalah mampu menjaga kelembaban udara, dan dengan sifatnya yang opak, dapat melindungi bahan yang dikemasnya terhindar dari reaksi penguraian yang diakibatkan oleh sinar atau cahaya.
Akan tetapi kelemahannya kemasan makanan ini bila tertarik anyamannya akan terbuka dan sulit menutup kembali. Produk yang dapat dikemas antara lain; tape singkong, tahu, brem, bunga, mangga dan sebagainya. Bakul yang terbuat dari anyaman bambu biasanya digunakan untuk pengemasan sekunder, sekaligus berfungsi sebagai tempat pewadahan /penyimpanan, mendistribusikan barang. Pada acara-acara tertentu, bakul ini juga berfungsi sebagai tempat menyimpan nasi. Kelebihan dari bakul ini, selain ringan untuk dipikul juga sangat fleksibel, karena kapasitasnya dapat diatur sesuai kebutuhan. Di sebagian tempat bakul ini dipergunakan untuk menjajakan makanan oleh kaum ibu. Selain terbuat dari anyaman bambu, bakul ini dapat dibuat dari anyaman rotan, kulit sisal.
- Kayu
Kemasan makanan kayu biasanya berbagai jenis peti yang merupakan kemasan makanan sekunder dan merupakan wadah yang paling tua digunakan orang sebagai bahan kemas. Perhatikan jenis kayu yang digunakan : terbuat dari bahan lunak (kayu jengjeng atau albizia). Dapat juga dari ‘polywood’ atau ‘veneer’. Amati ukuran kotak, letak paku, cara mengikat simpai (lempengan atau plat logam) dan cara menutup. Wadah kayu yang dibuat dari bahan yang lebih keras (kayu keras) jarang digunakan untuk hasil pertanian.
Perhatikan kemasan makanan kayu yang digunakan untuk ikan asin, sayuran (kol) dan buah-buahan (apel, mangga). Bandingkan dengan kemasan makanan kayu yang digunakan untuk teh kering. Pada peti kayu untuk teh perlu dilapisi dengan bahan yang kedap air pada dinding bagian dalam. Hal ini diperlukan untuk mencegah penyerapan air dari luar atau penguapan dari dalam. Umumnya bentuk kemasan makanan kayu persegi atau persegi panjang, hal ini untuk memudahkan penataan bahan atau barang yang dikemas.