Mungkin telah kita ketahui beberapa hal mengenai kemasan makanan foodgrade dan spesifikasinya, Program sertifikasi ini umumnya membutuhkan praktik manajemen yang sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku . Namun sudahkan anda tahu sertifikasi yang dibutuhkan untuk menyatakan bahwa packaging makanan tersebut aman bagi kesehatan dan lingkungan sekitar anda.
Saat ini, terdapat lebih dari puluhan program sertifikasi di seluruh dunia. Salah satunya adalah Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat yang bertugas mengatur makanan, suplemen makanan, obat-obatan, produk biofarmasi, transfusi darah, peranti medis, peranti untuk terapi dengan radiasi, produk kedokteran hewan, dan kosmetik di Amerika
Serikat. Food and Drug Administration (FDA) sendiri memiliki wewenang untuk mengatur berbagai produk untuk menjamin keamanan publik dan memastikan produk makanan, kedokteran, dan kosmetika yang dipasarkan kepada konsumen sesuai dengan janji yang diberikan produsen. Peraturan Pemerintah yang dibuat FDA dapat terdiri dari berbagai bentuk, termasuk dan tidak terbatas pada pelarangan, pengawasan peredaran, dan pemasaran yang terkendali. Penegakan peraturan pemerintah yang dikeluarkan FDA dilakukan oleh Consumer Safety Officers (perwira keselamatan konsumen) yang bertugas di bawah naungan Office of Regulatory Affairs (Kantor Urusan Peraturan).
Food and Drug Administration (FDA) juga mengatur bagaimana kemasan makanan ini layak untuk keselamatan konsumen. Selain aman bagi keselamatan konsumen tentunya kita juga perlu memperhatikan keselamatan lingkungan. Produk kemasan makanan atau packaging makanan yang ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan kertas. Bahan kertas ini juga membutuhkan praktik manajemen hutan yang sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku agar dapat melindungi keanekaragaman hayati, spesies dan habitat satwa liar yang terancam kepunahan, Tingkat pemanenan kayu yang berkelanjutan, Perlindungan kualitas air Aktivitas regenerasi hutan (seperti penanaman kembali dan reforestasi), Sertifikasi dan audit dari pihak ketiga yang dilakukan oleh badan sertifikasi terakreditasi Keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholder) usaha kehutanan yang lebih dari satu, Tersedianya mekanisme komplain dan pengajuan gugatan.
Di Indonesia, sistem sertifikasi kayu yang bersifat mandatori (wajib) dilakukan oleh Departemen Kehutanan dalam program Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang pelaksanaannya berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.33/Menhut-II/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010. Salah satu program sertifikasi hutan internasional terbesar yaitu Forest Stewardship Council (FSC).
FSC (Forest Stewardship Council) merupakan sebuah organisasi internasional non-profit yang berdiri pada tahun 1993. FSC Adalah sertifikasi CoC yang mensyaratkan sumber bahan bakunya dari hutan yang telah tersertifikasi Forest Management (FM). Perusahaan yang menerapkan sistem ini akan mendapatkan sebuah sertifikat, dan jika diterapkan, bisa menggunakan logo FSC pada produknya (logo on product). Dalam strata CoC sistem, FSC menduduki urutan paling atas. Ada tiga pilihan yang dapat diterapkan, yaitu FSC Pure (100%), FSC Mixed (bahan bakunya campuran dari FSC dan Controlledwood) dan FSC Recycled (bahan baku dari bekas / daur ulang). Kelemahannya adalah karena bahan baku harus dari hutan yang bersertifikat FM Forest Management, maka akan kesulitan dalam mencari bahan baku, sehingga pada suatu saat nanti harus impor.
Nah, telah kita ketahui komponen sertifikat kemasan makanan yang dibutuhkan untuk menjamin kualitas packaging makanan tersebut layak atau tidak bagi kesehatan anda dan lingkungan sekitar. Maka kita harus menjadi konsumen yang cerdas untuk menentukan keselamatan diri kita dan lingkungan. -Uce